ETIKA
PROFESI UNTUK SEORANG AKUNTAN
Untuk membangun pemahaman mengenai lingkungan etika bagi kalangan bisnis,
tentang harapan masyarakat akan peranan akuntan yang profesional. Hal tersebut
akan menimbulkan berbagai pertimbangan terhadap layanan yang ditawarkan dan
kata kunci “nilai yang ditambahkan” atau sudut persaingan dimana akuntan harus
memperlihatkan reputasi mereka dan vitalitasnya. Sehingga pada akhirnya, cara
masyarakat menghargai profesi tertentu akan membawa mereka untuk mempraktikkan
dengan sistem monopoli pada jasa yang ditawarkan, untuk mengontrol masuknya
seseorang ke dalam sebuah profesi tertentu, untuk menghasilkan pendapatan yang
relatif tinggi, untuk bisa dinilai oleh seseorang pejabat pemerintah. Jika
suatu profesi kehilangan kredibilitasnya di mata masyarakat, maka konsekuensinya
bisa saja cukup menyengsarakan dan juga bukan untuk yang bersalah.
Profesi
yang ada pada dasarnya diciptakan untuk melayani masyarakat. Layananan yang
disediakan untuk masyarakat begitu penting dimana suatu keahlian
dibutuhkan yang pada akhirnya membutuhkan program pendidikan yang ekstensif
yang lebih khusus difokuskan pada segi intelektual dari pada prakteknya. .
Otonomi, atau kebebasan dari peraturan pemerintah baik itu mengatur,
mengizinkan anggota profesi untuk dinilai oleh informan mereka dan penguji yang
objektif dari pada oleh pegatur/penilai yang telah ditunjuk secara politis oleh
pemerintah. Hal tersebut memberika keleluasan kepada sebuah profesi untuk
mengatur segala urusan mereka sendiri secara efisien dan dengan kebijakannya
sendiri sehingga masyarakat mempunyai kesan bahwa profesi tersebut
bertanggungjawab dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Yang
Membentuk sebuah Profesi :
v
Segi
Esensial
·
Pelatihan
Ekstensif
·
Penyediaan
layanan penting bagi masyarakat
·
Pelatihan
dan ketermpilan yang intelektual
v
Segi
Khusus
·
Umumnya
terlisensi atau tersertifikasi.
·
Diwakili
oleh organisasi, perkumpulan atau institusi.
·
Otonomi
v
Pondasi
Nilai Etik (Behrman)
·
Digambarkan
dan dibangun pada pertimbangan etik dari pada teknik atau alat.
Tugas
yang diharapkan sebuah profesi adalah memelihara kompetensi dalam bidang
keahliannya, menjaga rahasia klien, pemeliharaan integritas klien, pemeliharaan
bjektifitas dalam menawarkan jaa, dan pemeliharaan kedisiplinan terhadap
anggota yang tidak mematuhi tugas-tugas sesuai dengan standar yang diharapkan.
Di masa
lalu, sering diperdebatkan bahwa untuk menjadi seorang profesional yang sejati,
seseorang harus menawarkan jasa atau layanan terhadap publik, oleh karena itu
seseorang yang berprofesi sebagai pekerja dalam sebuah organisasi tidak bisa
lepas dari kode etik profesi yang terlibat. Tetapi kegagalan pespektif yang
terbatas ini diekspos seperti bangunan atau struktur lain yang hancur akibat
praktik kontruksi yang salah dan penyingkapan hasil keuangan ini menguntungkan
bagi manajemen sekarang bukanya pemegang saham sekarang atau yang akan
datang.
Dalam
rnagka mendukung kombinasi bentuk, tugas, dan hak, hal ini menyatakan bahwa
profesi membangun nilai atau asas untuk membimbing anggotanya dan bahwa
masing-masing profesi memiliki nilai personal yang berkaitan dengan hal ini.
Normalnya, niali personal yang diharapkan melibatkan, kejujuran, integritas,
objektivitas, rahasia, keberanian untuk membujuk seseorang dan kekuatan
karakter untuk memanfaatkan kesempatan untuk melayani dirinya atau orang lain
ketimbang klien. Tanpa nilai-nilai ini, kepercayaan yang dibutuhkan untuk
mendukung hubungan fidusian tersebut tidak bisa dijaga, sehingga profesi
berusaha untuk menilai apakah nilai-nilai ini dimiliki oleh kandidat untuk
profesi tersebut dan oleh anggotanya. Perlindungan semacam ini biasa dilakukan
selama pra kualifikasi atau selama periode kerja lapangan oleh panitia disiplin
profesi. Biasanya kriminalitas atau menyimpang dianggap menyebabkan pengusiran
secara paksa dan kegagalan untuk mengikuti standar profesi yang diekspresikan
dalam tingkah lakunya yang dapat membawa ukuran remedial, dendam suspensi hak
atau pengusiran secara paksa.
HARAPAN
PUBLIK TERHADAP AKUNTAN YANG PROFESIONAL
Seorang akuntan yang profesional, apakah mendalami di bidang auditing atau
manajemen, atau sebagai pekerja atau seorang akuntan, diharapkan menjadi
seorang akuntan dan sekaligus seorang profesional.hal tersebut berarti akuntan
dan pemahaman yang lebih ketimbang orang awam terhadap bidang-bidang yang
terkait seperti pengendalian manajemen, perpajakan dan sistem informasi.
Terkadang penyimpangan dari norma-norma yang diharapkan dapat menghasilkan
kurangnya kredibilitas aau kepercayaan dari dalam keseluruhan profesi. Contoh,
ketika seseorang profesi meletakkan keinginan pribadi sebelum keinginan klien
atau publik, kekurangan kepercayaan diri akan berkembang yang akan menggerakkan
temuan publik akan aktivitas profesi secara umum.
DOMINASI
NILAI ETIK DARI PADA AKUNTING ATAU TEKNIK AUDIT
Sebagain besar akuntan dan kebanyakan bukan akuntan memegan pendapat bahwa
penguasaan akuntansi dan atau teknik audit merupakan sejata utama proses
akuntansi. Tetapi beberapa skandal keuangan disebabkan oleh kesalahan dalam penilaian
tentang kegunaan teknik atau yang layak atau penyimpangan yang terkait dengan
hal itu. Beberapa kesalahan dalam penilaian berasal dari salah mengartikan
permasalahan dikarenakan kerumitannya, sementara yang lain dikarenakan oleh
kurangnnya perhatian terhadap nilai etik kejujuran, integritas, objektivitas,
perhatian, rahasia dan komitmen terhadap mendahulukan kepentingan orang lain
dari pada kepentingan diri sendiri.
LAYANAN/FUNGSI
YANG DITAWARKAN
Para
akuntan profesional telah mengembangkan layanan fidusiari dalam wilayah
berikut ini :
·
Prinsip
pelaporan dan akuntansi, praktik dan sistem.
·
Auditing,
catatan akuntansi, sistem dan laporan keuangan
·
Proyeksi
keuangan ; persiapan, analisa dan audit.
·
Perpajakan
; persiapan pengembalian pajak dan saran
·
Gulung
tikar : tugas dan saran dari yang dipercaya.
·
Perencanaan
keuangan :saran
·
Pembuatan
keputusan : fasilitas melalui analisa dan pendekatan
·
Kontrol
manajemen : saran dan desain sistem.
·
Hubungan
kepegawaian dan komersial : saran.
Semua
layana ini diikat oleh wilayah utama akuntan profesinal. Aka tetapi, saat ini
telah ada pemahaman bahwa manajemen dan pemegang saham membutuhkan informasi
non-keuangan untuk mengatur dan membuat keputusan dengan efektif.
KEPENTINGAN
TERHADAP NILAI YANG DITAMBAHKAN
Pemberhentian nilai-nilai etik kompetensi, integritas dan objektivitas
tergantung pada ilai-nilai etik personal dari akuntan profesional yang
terlibat. Jika profesi itu sendiri menpunyai standar yang tinggi, profesional
individu dapat mengabaikan mereka. Tetapi seseorang prifesinal sering tidak
sadar akan dilema etik yang potensial atau nilai-nilai ang layak sehingga
menyebabkan pemberhentian tugas. Oleh karena itu, kredibilitas profesi
memandang nilai-nilai etika profesi dan personal dari masing-masing
angota dan kualitas penilaian.
ETIKA
PROFESI DAN MUTU AUDIT KANTOR AKUNTAN PUBLIK
Semakin tingginya tuntutan masyarakat akan informasi yang andal dari
perusahaan, membuat profesi akuntan publik semakin diperlukan. Walaupun Arrens,
dkk (2003:14) menyebutkan bahwa untuk memperoleh informasi yang andal dari
manajemen ada tiga alterbatif yang bisa dilakukan yaitu :
- Pengguna informasi menguji informasi yang diperolehnya.
- Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen,
- Laporan keuangan yang diaudit telah tersedia.
Namun
dengan pertimbangan waktu dan biaya, serta sulitnya berbagi dengan manajemen,
maka alternatif yang ketiga-lah yang mungkin untuk dilakukan. Kinney (1975)
dalam Suta dan Firmanzah (2006) mengatakan peran auditor untuk minegkatkan
kredibilitas dan reputasi perusahaan sangatlah besar. Serta peranan auditor
adalah menyediakan informasi yang berguna untuk keperluan penyusunan kontrak
yang dilakukan oleh pemilik atau manajer perusahaan.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa begitu besarnya peranan akuntan
publik perekonomian di segala sektor bisnis, dalam hal ini dalam ruang lingkup
bisnis yang menuntut untuk selalu profesional serta taat pada etika dan
aturan yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar