Akuntansi Manajemen yang diterapkan
oleh Perusahaan Internasional dan Perusahaan Multinasional
Perbedaan akuntansi internasional dengan akuntansi keuangan
lainnya terletak pada perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan
multinasional (multinational company MNC) dengan operasi dan transaksi yang
melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan
kepada para pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan pelapor.
Perbedaan-perbedaan
dalam budaya, praktik bisnis, struktur poltik, dan perundang-undangan, sistem
hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis dan hukum pajak
seluruhnya mempengaruhi bagaimana MNC melakukan kegiatan operasinya dan
melakukan pelaporan keuangan di seluruh dunia.
Dalam hal
apakah akuntan manajemen berperan dalam lingkungan bisnis global? Bisnis
membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah keuangan dan bisnis.
Latihan yang baik, pendidikan dan tetap mengikuti perubahan yang terjadi adalah
penting bagi seorang akuntan. Namun, tugas akuntan manajemen pada perusahaan
internasional lebih kompleks karena perubahan yang terus menerus terjadi pada
bisnis global. Karena tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan
informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan agar tetap mampu mengikuti
perkembangan, maka akuntan manajemen harus membaca berbagai buku dan artikel
bisnis mengenai sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik dan ekonomi.
Selain itu, akuntan manajemen harus akrab dengan peraturan akuntansi keuangan
dari negara dimana perusahaan beroperasi.
A.AKUNTANSI
MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Dalam hal apakah akuntan manajemen berperan dalam lingkungan bisnis global? Bisnis membutuhkan akuntan manajemen untuk menangani masalah keuangan dan bisnis. Pelatihan yang baik, pendidikan, dan tetap mengikuti perubahan yang terjadi merupakan hal-hal penting bagi seluruh akuntan. Akan tetapi, tugas akuntan manajemen pada perusahaan internasional menjadi lebih menantang karena perubahan yang terus terjadi pada bisnis global. Karena tugas utama akuntan manajemen adalah menyediakan informasi yang relevan kepada pihak manajemen dan tetap mampu mengikuti perkembangan, akuntan manajemen harus membaca berbagai buku dan artikel dalam berbagai area bisnis, termasuk mengenai sistem informasi, pemasaran, manajemen, politik dan ekonomi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal dengan baik peraturan akuntansi keuangan dari negara-negara tempat perusahaan beroperasi.
B. KETERLIBATAN
DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perusahaan
Multinasional (multinational corporation / MNC) adalah perusahaan yang
menjalankan bisnis di lebih dari satu negara dalam suatu volume dimana
kesehatan perusahaan dan pertumbuhannya bergantung pada lebih dari satu
negara. Dalam tingkat yang cukup
sederhana, MNC mungkin mengimpor material dan/atau mengekspor produk jadi. Pada
tingkat yang lebih kompleks, MNC bisa jadi adalah suatu perusahaan besar
terdiri atas sebuah induk perusahaan dan sejumlah divisi di berbagai negara.
Biasanya tterdiri dari sebuah induk perusahaan yang beralokasi dinegara asal
perusahaan dan paling sedikit lima atau enam anak perusahaan asing, yang secara
khas melakukan interaksi strategis tingkat tinggi antar unit-unit tersebut.
Baberapa MNC mempunyai sampai 100 anak perusahaan asing yang tersebar di
seluruh dunia. Berbagai pilihan
yang muncul adalah impor dan ekspor, anak-anak perusahaan yang dimiliki secara
keseluruhan, serta joint venture.
a. Impor dan ekspor
Bentuk yang cukup sederhana dari keterlibatan multinasional
adalah kegiatan impor dan ekspor. Suatu perusahaan dapat mengimpor berbagai
komponen untuk produksi. Suatu perusahaan juga dapat mengekspor produk-produk
jadi ke negara-negara asing. Transaksi-transaksi pada seperti pada impor dan
ekspor bersifat sederhana, tetapi juga dapat menciptakan berbagai resiko dan
peluang baru bagi perusahaan.
Impor Suatu perusahaan dapat menimpor bahan-bahan baku untuk
digunakan dalam produksi. Dalam akuntansi untuk bahan baku, freight-in (ongkos
angkut masuk) termasuk biaya bahan.suatu komponen yang diimpor mungkin
dikenakan tarif (atau bea), disamping biaya freight-in. Tarif (tariff) adalah
sebuah pajak atas impor yang dipungut oleh pemerintah federal AS. Pajak ini
juga merupakan biaya bahan. Perusahaan banyak yang berusaha keras mengurangi
beban tarif. Mereka mungkin membatasi jumlah bahan yang diimpor, serta menggantinya
dengan menambah sumber-sumber lokal (untuk meningkatkan muatan domestik dan
mendapatkan status tarif yang lebih baik) atau menggunakan zona perdagangan
luar negeri.
Zona perdagangan
luar negeri (foreign trade zones) yaitu wilayah dekat pelabuhan keabeanan yang secara fisik
berada di daratan. Barang yang diimpor memasuki zona perdagangan luar neferi
tidak dikenakan bea masuk selama barang tersebut berada di zona perdagangan
luar negeri. Hal ini memiliki implikasi penting bagi perusahaan manufaktur yang
mengimpor bahan baku. Karena tarif tidak perlu dibayar dulu sampai komponen
keluar dari zona perdagangan sebagai bagian dari sebuah produk jadi, perusahaan
dapat menunda pembayaran bea masuk dan kerugian yang berkaitan dengan modal
kerja. Selain itu, perusahaan tidak perlu membayar bea masuk untukbahan-bahan
yang cacat atau persediaan yang belum dimasukkan ke kelompok produk jadi.
Akuntan manajemen harus waspada terhadap biaya yang timbul dari impor bahan baku. Akuntan manajemen juga harus mampu mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan luar negeri ketika mempertimbangkan lokasi pabrik.
Akuntan manajemen harus waspada terhadap biaya yang timbul dari impor bahan baku. Akuntan manajemen juga harus mampu mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan luar negeri ketika mempertimbangkan lokasi pabrik.
Ekspor Ekspor adalah
penjualan produk perusahaan di luar negeri. Perusahaan tidak harus memiliki
fasilitas produksi di luar negeri ; produk akhir dapat langsung dikirim ke
pembeli. Akan tetapi, ekspor biasanya lebih kompleks daripada penjualan barang
jadi di dalam negeri.
Pakta perdagangan
dan tarif Pakta perdagangan antara berbagai negara mempengaruhi
besarnya tarif yang dibebankan. Misalnya NAFTA yang memungkinkan importir
Amerika Serikat, Meksiko, dan kanada membayar tarif yang lebih rendah untuk
barang-barang yang di produksi di ketiga negara tersebut.
b.
Anak Perusahaan yang dimiliki sendiri
Suatu perusahaan mungkin saja membeli perusahaan yang sudah
berjalan di luar negeri dan menjadikannya perusahaan anak perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya oleh induk perusahaan. Bila undang-undang suatu negara
mengijinkan, maka perusahaan multinasional dapat juga mendirikan perusahaan
anak atau kantor cabang di negara tersebut. Outsourcing pekerjaan teknis dan
profesional menjadi isu yang sangat penting bagi perusahaan. Outsourcing adalah
pembayaran oleh suatu perusahaan atas fungsi bisnis yang sebelumnya dilakukan
oleh perusahaan tersebut. Dalam konsep perusahaan multinasional, outsourcing
adalah memindahkan suatu fungsi bisnis ke suatu negara lain. Akuntan manajemen
harus memperhatikan berbagai biaya dan manfaat dari outsourcing yang mungkin
tidak tersedia dalam suatu negara. Berbagai struktur pajak dan insentif dari
otoritas suatu negara, serta tingkat pendidikan dan infrastruktur memainkan
peranan penting dalam penilaian dalam akuntan manajemen terhadap biaya dan
manfaat.
c.
Joint Venture
Joint venture adalah jenis persekutuan dimana para investor
menjadi bagian dari pemilikan perusahaan. Joint venture dilakukan untuk
menggabungkan keahlian, menghadapi undang-undang yang berlaku, dan merangsang
investasi demi meningkatkan produktivitas dalam negeri.
Struktur apapun yang diilih, MNC akan selalu menghadapi
masalah-masalah perdagangan luar negeri. Suatu masalah yang penting adalah
nilai tukar mata uang asing.
C. Nilai Tukar
Mata Uang Asing
Apabila
suatu perusahaan beroperasi hanya di negaranya dengan hanya satu jenis mata
uang yang digunakan, maka masalah nilai tukar tidak akan pernah muncul. Namun,
bila perusahaan mulai beroperasi dalam arena internasional, perusahaan tersebut
harus menggunakan mata uang asing. Mata uang asing ini dapat dipertukatkan
dengan mata uang domestik dengan menggunakan nilai tukar. Apabila nilai tukar
tidak pernah berubah, maka masalah tidak akan muncul. Namun, nilai tukar sering
berubah, bahkan mengalami perubahan harian. Fluktuasi nilai tukar mengakibatkan
ketidakpastian dari operasional perusahaan dalam arena internasional.
Akuntansi manajemen berperan penting dalam mengelola resiko
mata uang,
a.
Manajemen resiko
mata uang (currency risk management) mengacu pada pengelolaan perusahaan
terhadap resioko transaksi, ekonomi, dan transaksi karena fluktuasi nilai
tukar.
b.
Resiko transaksi
(transaction risk) mengacu pada kemungkinan bahwa transaksi tunai di masa depan
akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar.
c.
Resiko ekonomi
(economic risk) mengacu pada kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus kas
perusahaan di masa depan akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar
d.
Resiko translansi
atau resiko akuntansi (translation or acounting risk) adalah tingkat dimana
laporan keuangan perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar
Resiko mata uang dan berbagai cara yang dapat dilakukan
akuntan manajemen dalam menghadapinya.
1.
Mengelola resiko
transaksi
Perusahaan multinasional sekarang ini berurusan dengan
banyak jenis mata uang. Mata uang tersebut dapat saling diperdagangkan,
tergantung pada kurs tukar yang berlaku pada saat berlakunya perdagangan. Kurs
spot (spot rate) adalah kurs tukar dari satu jenis mata uang terhadap mata uang
lain untuk transaksi tunai (pada hari yang sama).
ü
Macam-macam resiko transaksi
a.
Apresiasi dan
Depresiasi Mata Uang
Ketika mata uang suatu negara menguat secara relatif
terhadap mata uang negara lain, terjadilah apresiasi mata uang (currency
appreciation) dan satu unit mata uang negara yang disebut pertama mampu membeli
lebih banyak unit mata uang negara kedua. Sebaliknya, Depresiasi mata uang
adalah berarti mata uang suatu negara melemah secara relatif dan membeli unit
mata uang negara lain ebih sedikit.
b.
Keuntungan dan
Kerugian Nilai Tukar
Kerugian kurs tukar (exchange loss) adalah suatu kerugian
atas suatu penukaran mata uang terhadap mata uang lain yang disebabkan oleh
depresiasi mata uang dalam negeri. Keuntungan kurs tukar (exchange gain) adalah
keuntungan atas penukaran suatu mata uang terhadap mata uang lain karena
apresiasi mata uang dalam negeri.
2. Mengelola
resiko ekonomi
Resiko
ekonomi adalah dampak fluktuasi kurs tukar terhadap nilai sekarang (present
value) dari arus kas perusahaan di masa depan. Resiko demikian dapat
mempengaruhi daya saing reltif perusahaan meskipun perusahaan tersebut tidak
pernah berpartisipasi langsung dalam perdagangan internasional.
Akuntan
mengeola eksposur perusahaan terhadap resiko ekonomi dengan memahami posisi
perusahaan dalam ekonomi global. Akuntan menyediakan struktur dan komunikasi
keuangan perusahaan. Hedging dengan kontrak forward juga bisa dilakukan untuk
mengelola resiko ekonomi.
3.
Mengelola resiko translasi
Perusahaan
induk sering mencatat ulang semua pendapatan perusahann anak dalam mata uang
lokal. Pencatatan kembali ini dapat mengakibatkan keuntungan dan kerugian
oprtunitas atas revaluasi mata uang asing dan dapat mempengaruhi laporan
keuangan perusahaan anak serta perhitungan yang berkaitan dengan ROI dan Laba
Residu. Laporan internal dengan denominasi dolar diperlukan untuk mengukur
semua angka dengan dasar yang sama.namun strategi tersebut bisa menyesatkan
para manajerjika pembaning dibuat terhadap waktu. Akuntan manajemen harus waspada terhadap sumber resiko translasi ini.
D. Desentralisasi
Perusahaan yang terdesentralisasi di negara asal sering
memberlakukan pengawasan yang lebih letat pada divisi asing, paling tidak
hingga mereka mendapatkan pengalaman yang lebih banyak tentang operasional
mereka di luar negeri.
Keunggulan
Desentralisasi MNC Desentralisasi MNC dipilih karena berbagai
keunggulan yaitu :
·
Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang
baik dengan pemanfaatan informasi lokal yang bermutu
·
Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat
waktu untuk mengubah keadaan
·
Melatih dan memotivasi manajer lokan untuk mengembangkan
ketermapilan manajerial
·
Memberikan kesempatan manajemen puncak untuk lebih
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah jangka panjang seperti
perencanaan strategis.
Pendirian Divisi Perusahaan multinasional memiliki fleksibilitas dalam
pembentukan jenis-jenis divisi. Divisi dapat didirikan menurut dasar garis
geografis, lini produk, dan lini manajemen fungsional. Adanya divisi ini di
lebih satu negara menciptakan kebutuhan perangkat evaluasi kinerja yang
mempertimbangkan berbagai perbedaan pada lingkungan divisi.
E. MENGUKUR
KINERJA PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Pemisahan
evaluasi manajer dari suatu divisi dari evaluasi divisi tersebut penting
dilakukan. Evaluasi manajer sebaiknya tidak menyertakan faktor-faktor di luar
kendali perusahaan seperti fluktuasi mata uang, pajak dan sebagainya, tetapi
harus dievaluasi berdasarkan pendapatan dan biaya, dengan menyesuaikan mata
uang perusahaan induk dan perusahaan anak.
Sulit
membandingkan kinerja seorang divisi manajer di suatu negara dengan kinerja
seorang manajer suatu divisi di negara lainnya karena terdapat perbedaan
kondisi lingkungan. Namun yang benar-benar mempengaruhi adalah Laba dan ROI.
1. Faktor – faktor Lingkungan yang mempengaruhi Evaluasi
Kinerja :
.Faktor-faktor
ekonomi
· Organisasi dari bank sentral
· Stabilitas ekonomi
· Eksistensi pasar modal
· Pembatasan valuta
.Faktor-faktor
politik dan hukum
· Kualitas, efisiensi, dan keefektifan struktur
perundang-undangan
· Pengaruh kebijakan pertahanan
· Dampak kebijakan luar negeri
· Tingkat keterlibatan pemerintah dalam bisnis
.Faktor-faktor
pendidikan
· Tingkat melek huruf
· Cakupan dan jenjang pendidikan formal serta sistem
pelatihan
· Cakupan dan jenjang pelatihan teknik
· Keluasan dan mutu program pengembangan manajemen
.Faktor-faktor
sosiologis
· Perilaku sosial terhadap industri dan bisnis
· Perilaku budaya terhadap produktifitas dan keberhasilan
(etika kerja)
· Perilaku sosial terhadap keuntungan material
· Keragaman budaya dan ras.
Ukuran kinerja
lainnya selain laba
residu dan ROI (pengukuran jangka pendek), diperlukan ukurankinerja tambahan
yang erat kaitannya dengan kepentinganjangka panjang perusahaan. Ukuran
teresbut misalnya pangsa pasar, keluhan pelanggan, rasio perputaran karyawan
dan pengembangan personal.
F. PENETAPAN
HARGA TRANSFER DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Yang
membedakan perusahaan multinasional dari perusahaan-perusahaan lain yang
terlibat dalam binis internasional adalah alokasi sumber-sumber yang
terkoordinasi secara global oleh sebuah manajemen di pusat. MNC membuat
keputusan mengenai strategis untuk menembus pasar (market entry), operasi
diluar negeri, dan produksi, pemasaran, serta pendanaan kegiatan-kegiatan
dengan pertimbangan mana yang terbaik bagi korporasi secara keseluruhan. MNC
menekankan kinerja kelompok, bukan kinerja masing-masing bagian secara
individual. Dari perspektif timbul masalah-masalah yang antara lain terkait
dengan harga transfre dan perpajakan.
11. Evaluasi Kinerja
Divisi-divisi sering dievaluasi berdasarkan laba bersih dan
pengembalian atas investasi. Namun, harga transfer seringkali diatur oleh
perusahaan induk, sehingga penggunaan ROI dan laba bersih meragukan.
22. Pajak Penghasilan dan
Penetapan Harga Transfer
Adanya tarif pajak yang berbeda antar suatu negara dengan
negara lain menyebabkan perlunya pusat reinvoicing untuk memindahkan tagihan
dari negara dengan pajak tinggi ke negara yang pajaknya rendah. Pengaturan
harga transfer sesuai dengan harga yang berlaku apabila transfer dilakukan pihak
lain, yang disesuaikan dengan berbagai selisih yang menimbulkan dampak yang
dapat diukur atas harga tersebut.
Ada beberapa metode penetapan harga yang mendekati harga
pasar yaitu :
·
Metode harga tak terkendali yang dapat diperbandingkan
(comparable uncontrolled price) yaitu pada dasarnya diakui sebesar harga pasar.
·
Metode harga jual kembali (resale price method) yaitu harga
jual yang diterima penjual dikurangi markup yang wajar.
·
Metode biaya plus (cost plus method) yaitu harga transfer
berdasarkan biaya.
·
Metode penetapan harga dimuka (advance prising
agreement/APA) adalah perjanjian mengenai metode penetapan harga yang
diaplikasikan dalam suatu transaksi internasional.
G. ETIKA DALAM
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Perusahaan
multinasional menghadapi masalah-masalah etika yang tidak dihadapi perusahaan
domestik. Masing-masing negara mempunyai kebiasaan dan peraturan yang berbeda.
Perusahaan multinasional harus menetapkan apakah kebiasaan tertentu benar-benar
suatu cara berbisnis yang berbeda atau apakah merupakan pelanggaran atas kode
etik berbisnisnya.
H. KALKULASI
BIAYA VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN
Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel pada kalkulasi biaya variabel adalah penting bagi evaluasi yang akurat untuk menghasilkan keputusan yang saling terkait. Laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut pelaporan segmen (segmen reporting).
Para manajer perlu mengetahui profitabilitas
berbagai segmen dalm suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan
keputusan yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan setiap segmen,
tingkat pendanaan, dan seterusnya. Laporan segmen mampu menyediakan informasi
yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer
segmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar